Jumat, 24 Februari 2017

Chlamydiosis

Chlamydiosis

oleh Maria Ulfa, DRH

Feline chlamydiosis (Chlamydophila), dikenal juga dengan sebutan feline pneumonitis (Radang paru-paru pada kucing), menyebabkan gangguan saluran pernafasan bagian atas yang relatif ringan tetapi kronis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia psitacii (Chlamydophila felis). Gejala klinis penyakit ini biasanya berupa radang/sakit pada mata, disertai cairan kotoran mata berlebihan. Infeksi ini menyebabkan pilek, bersin dan kesulitan bernafas yang disebabkan radang paru-paru. Bila tidak diobati, infeksi bisa menjadi kronis, berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Selain bakteri Chlamydia, virus feline rhinotracheitis dan feline calicivirus termasuk organisme yang menyebabkan penyakit gangguan pernafasan bagian atas pada kucing. Chlamydia menyebabkan sekitar 10-15 % dari total kasus gangguan pernafasan pada kucing.
Chlamydiosis pada kucing
Penyebaran & penularan Chlamydiosis pada kucing
Bakteri Chlamydia terdapat di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit pada sekitar 5 - 10 % dari seluruh populasi kucing. Penyakit ini sering menyerang kucing muda (kitten umur 2 - 6 bulan), tempat penampungan hewan atau tempat dengan populasi kucing lebih dari satu. Wabah sering terjadi pada pemeliharaan kucing yang terlalu padat, nutrisi yang kurang baik serta kandang dengan kurangnya ventilasi.
Penularan : bakteri yang menyebabkan chlamydiosis menular ke kucing lain melalui discharge nasal (cairan hidung) atau kotoran mata, penularan biasanya melalui beberapa cara sebagai berikut:
1.      Kontak dengan objek yang terkontaminasi bakteri seperti kandang, pakan, tempat pakan/minum, pakaian pemilik dan tangan pemilik.
2.      Kontak dengan mulut, hidung atau kotoran mata kucing yang terinfeksi.
3.      Bersin dan batuk yang bisa menyebarkan virus dalam radius 3.5 meter 
Gejala klinis kucing mengalami Chlamydiosis
Gejala klinis penyakit ini baru muncul bila bakteri menyerang mata dan saluran pernafasan. Gejala klinis yang umum biasanya berupa :
·         Kurang/hilangnya nafsu makan
·         Batuk
·         Sesak nafas atau kesulitan bernafas
·         Demam
·         Radang paru-paru ( pada kitten umur 2-4 bulan dapat menyebabkan kematian)
·         Hidung berwarna merah disertai pilek
·         Bersin-bersin
·         Mata merah, bengkak dan berair

Perawatan & pengobatan Chlamydiosis
Pengobatan : Bawa segera kucing anda ke dokter hewan / klinik hewan untuk diperiksakan. Antibiotik aman yang disarankan yaitu  tetrasiklin. Mata merah yang sakit dapat diobati dengan salep mata yang mengandung tetrasiklin. Umumnya pengobatan berlangsung selama beberapa minggu sampai 6 minggu tergantung keparahan penyakit. Sebaiknya segera diobati sebelum mata mengalami kerusakan permanen. Hati-hati dengan jenis obat tetes/antibiotik tertentu karena dapat memperparah kerusakan mata. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan.
Perawatan : Selalu bersihkan mata dan hidung yang kotor, hal ini dapat mempercepat kesembuhan. Suapi kucing bila nafsu makannya hilang / menurun. Isolasi kucing yang sakit agar penyakitnya tidak menulari kucing lain. Perbaiki sanitasi maupun ventilasi kandang. Beri jarak atau batasi jumlah kucing dalam 1 populasi.

Pencegahan Chlamydiosis
Saat ini pencegahan yang paling baik adalah dengan vaksinasi, meskipun vaksinasi tidak selalu 100% melindungi kucing, tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit



1 komentar:

  1. Kucing saya mengalami gejala2 spt yg disebutkan, setelah saya bawa ke dokter diberi suntikan antibiotik sebanyak 3 kali, diulang selama 3 hari. Kucing saya sempat sembuh, tetapi 10 hari kemudian sakit yang sama lagi. Dokter kembali memberikan suntikan antibiotik 4 kali, tetapi kondisi kucing saya semakin berat sesak nafasnya. Bagaimana cara menyembuhkan kucing saya?

    BalasHapus