Senin, 05 Desember 2016

Kasus Conjungtivitis pada Musang Pandan

Oleh Dinda Mahardika. DRH
Musang pandan atau di kalangan masyarakat umum lebih dikenal dengan musang luwak. Musang pandan ini termasuk dalam golongan family Viverridae dan mempunyai nama ilmiah Paradoxurus hermaphroditus. Hewan ini mempunyai perilaku soliter, mudah untuk diajak bermain, non-aggressive serta termasuk hewan nocturnal yaitu sangat aktif pada sat sore hingga malam hari. Musang pandan ini mempunyai panjang sekitar 90 cm dengan berat 3-5 kg, dan hewan ini mempunyai variasi beberapa warna diantaranya pada punggung mempunyai warna abu-abu kecoklatan namun terkadang juga mempunyai warna coklat merah tua, dan kehijauan serta mempunyai garis gelap yang terputus.
Jenis diet atau pakan yang dapat diberikan pada musang pandan ini yaitu buah-buahan seperti pisang, papaya, mangga, rambutan. Pemberian pakan untuk musang ini sebaiknya tidak dicampur dengan bahan-bahan yang mengandung susu ataupun garam. Pemberian serangga pada musang pandan pun diperbolehkan asalkan tidak berlebih. Diusahakan pemberian bubur merk tertentu pun dibatasi dikarenakan hal ini terkadang dapat memicu untuk diare serta pakan tersebut bukanlah pakan yang tepat untuk musang pandan sebab tidak sesuai dengan habitat atau kondisi saat mereka di alam liar. Pemberian pakan dan nutrisi yang seimbang membantu proses metabolism yang baik untuk musang pandan.

Apabila pemberian pakan dan manajemen pemeliharaan yang kurang bagus maka dapat menimbulkan beberapa penyakit yang dapat menginfeksi musang pandan salah satunya yakni kasus conjungtivitis atau peradangan pada selaput mata yang disebabkan karena bias traumatic, infeksi bakteri maupun virus. Penyakit ini merupakan gejala yang timbul sebagai akibat adanya infeksi atau traumatic akibat tergores ataupun tergaruk oleh kuku musang pandan yang panjang. Gejala yang ditimbulkan yakni mata memerah serta selaput conjungtiva hampir menutupi sebagian cornea mata pada musang pandan. Gejala conjungtivitis ini juga merupakan gejala klinis adanya infeksi dari virus ataupun bakteri yang umumnya bersama dengan adanya gejala flu atau bersin. Apabila musang peliharaan kita sedang mengalami gejala seperti ini yaitu conjungtivitis maka segera periksa ke dokter hewan untuk dilakukan physical examination secara keseluruhan dan jangan diberikan obat-obatan tetes mata yang kurang tepat. Konsultasikan kondisi kesehatan ke dokter hewan mengenai penyakit ini agar mendapatkan penanganan yang tepat serta terapi yang tepat. Pwrbaikan manajemen pemeliharaan meliputi desain atau model kandang yang tepat, pemberian pakan yang sesuai nutrisi dan seimbang serta manajemen pemeliharaan meliputi memandikan, memotong kuku secara teratur minimal satu atau dua minggu sekali dan pemberian vitamin untuk menunjang system imun musang peliharaan kita.
Gambar : Conjunctiivitis pada musang umur 4 bulan (dokumen pribadi)

Sumber Pustaka:
Delaney, CAJ. 2000. Exotic Companion Medicine Handbook. Biological Education Network, Lake worth, Florida.

1 komentar:

  1. Selamat pagi.saya mau tanya
    Kenapa ya musang ku tidak mau di suapin di kasih susu malah mencret itu pun susah mau ngedotinya

    BalasHapus